HUBUNGAN KEHAMILAN GANDA DAN JARAK KEHAMILAN DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG
DOI:
https://doi.org/10.55919/jk.v10i5.2Keywords:
Kehamilan Kembar, Jarak Kehamilan, BBLRAbstract
Angka kematian bayi merupakan indikator pertama dalam menentukan derajat kesehatan anak. Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) merupakan salah satau faktor resiko yang mempunyai kontribusi terhadap kematian bayi khususnya pada masa neonatal. Di RSUD Abdul Moeloek Provinsi Lampung kasus BBLR dalam 4 tahun terakhir mengalami peningkatan tahun 2012 jumlah BBLR sebanyak 136 (3,6%) kasus dari 3773 persalinan, di tahun 2013 menjadi 150 (3,9%) kasus dari 3869 dan di tahun 2014 di dapatkan jumlah BBLR adalah 90 (6,6%) kasus dari 1347. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kehamilan kembar dan jarak kehamilan dengan kejadian BBLR di RSUD Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun 2019.
Jenis penelitian yaitu jenisAnalitik dengan pendekatan case control. Populasi pada penelitian ini ibu bersalin di RSUD Dr. H Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2019, dan berdasarkan hasil perhitungan sampel minimal sebanyak 67 ibu yang melahirkan bayi BBLR sebagai sampel kasus dan sampel kontrol67 ibu bersalin yang melahirkan bayi BBLN dengan perbandingan 1:1, berarti jumlah total sampel 67 ibu bersalin. Cara ukur yang digunakan dokumentasi rekam medik, alat ukur berupa lembar checklist dengan teknik pengambilan sampel simple random sampling kemudian dianalisa secara univariat dengan distribusi frekuensi dan bivariat dengan uji chi square.
Hasil analisis univariat pada kelompok kasus menunjukkan pada kehamilan kembar 29,9%, dan jarak kehamilan < 2 tahun 55,2%, pada kelompok kontrol menunjukkan kehamilan kembar 3,0%, dan jarak kehamilan < 2 tahun 13,4%. Hasil uji chi square dengan kejadian BBLRdiperoleh kehamilan kembar p-value=0,000 dan OR=13,830, dan jarak kehamilan p-value=0,000 dan OR 7,948.
Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara kehamilan kembar dan jarak kehamilan dengan kejadian BBLR sehingga disarankan untuk melakukan penanganan yang lebih intensif pada ibu dengan faktor resiko melahirkan BBLR diharapkan untuk ibu melakukan ANC secara rutin, meningkatkan gizi ibu hamil serta meningkatkan program keluarga berencana