PERBEDAAN KENAIKAN BERAT BADAN PADA AKSEPTOR KB SUNTIK KOMBINASI DENGAN SUNTIK DMPA DI BPS Y. SRI SUYANTININGSIH KULON PROGO

Authors

  • Fitri Yuliastuti Setyoningsih
  • admin admin

DOI:

https://doi.org/10.55919/jk.v3i2.28

Keywords:

Kenaikan Berat Badan, Akseptor KB

Abstract

Perbedaan kenaikan berat badan pada akseptor KB suntik kombinasi dengan suntik DMPA
di BPS Y. Sri Suyatiningsih Kulon Progo. Kontrasepsi hormonal seperti suntik memiliki daya kerja
yang lama, namun setiap metode kontrasepsi tentu mempunyai efek samping. Dengan timbulnya
efek samping dari pemakaian kontrasepsi menyebabkan akseptor menghentikan atau ganti dengan
kontrasepsi lain. Penambahan berat badan merupakan salah satu efek samping yang sering
dikeluhkan oleh akseptor suntik.
Dari hasil pre survei terhadap 40 akseptor KB didapatkan hasil untuk akseptor KB suntik
kombinasi 60% mengalami kenaikan berat badan dan KB suntik DMPA 80% mengalami kenaikan
berat badan. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kenaikan berat badan
pada akseptor suntik kombinasi dan suntik. Jenis penelitian ini menggunakan analitik observasional
dengan pendekatan cross sectional.
Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu peserta KB suntik yang pemakaiannya lebih
dari dua belas bulan pada tahun 2010 sebanyak 285 akseptor KB suntik. Sampel dalam penelitian
ini sebanyak 84 responden, teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling. Alat
pengumpulan data dengan menggunakan rekam medik akseptor KB suntik. Analisa data
menggunakan analisa univariat dan bivariat. Pengolahan data dengan menggunakan uji independent
t testyang sebelumnya diuji normalitasnya data menggunakan uji one sampel kolmogorov-smirnov.
Hasil penelitian rata-rata kenaikan berat badan pada akseptor suntik kombinasi sebesar
2,8690 kg dan Rata-rata kenaikan berat badan pada akseptor suntik DMPA sebesar 4,5833 kg. Ada
perbedaan signfikan antara kenaikan berat badan pada akseptor suntik kombinasi dan suntik DMPA
di BPS Y. Sri Suyantiningsih tahun 2010 yang dibuktikan oleh hasil Uji T test Independent Sample
dengan t-hitung = -5,395 dengan sig. = 0,001.
Dengan penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi tenaga kesehatan agar memberikan
penjelasan mengenai perbedaan kenaikan berat badan bagi pengguna KB suntik kombinasi dan
DMPA agar calon akseptor memilih KB suntik dengan didasarkan pada kesadaran mengenai efek
samping KB suntik berkaitan dengan kenaikan berat badan.

Published

2021-05-06

Issue

Section

Jurnal Kesehatan Wira Buana