HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN KEHAMILAN GANDA DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI RSUD ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG
DOI:
https://doi.org/10.55919/jk.v3i2.29Keywords:
Usia, Paritas, Kehamilan Ganda, BBLRAbstract
Angka kematian bayi merupakan indikator yang menentukan derajat kesehatan. Kematian
neonatal memberikan kontribusi terhadap 59% dari kematian seluruh bayi di Indonesia. Data
Riskesdas tahun 2013 menunjukkan angka kejadian BBLR sebanyak 10,2%. Di RSUD Abdul
Moeloek, BBLR menjadi penyebab kematian neonatal nomor tiga setelah sepsis dan RDS. Angka
kejadian BBLR di RSUD Abdul Moeloek meningkat dari tahun 2015 yaitu 13,9% meningkat
menjadi 27,3% pada tahun 2016. Tujuan penelitian ini adalah diketahui hubungan usia, paritas dan
kehamilan ganda dengan kejadian BBLR di RSUD Abdul Moeloek tahun 2017.
Jenis penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan croos sectional. Populasi dalam
penelitian ini yaitu seluruh ibu bersalin di RSUD Abdul Moeloek tahun 2017 yang berjumlah 1401
orang, dengan teknik pengambilan sampel menggunakan stratified random sampling, yaitu
berjumlah 589 responden. Analisa data menggunakan analisa univariat dengan distribusi frekuensi
dan bivariat dengan rumus chi square. Alat ukur berupa rekam medis dan cara ukur menggunakan
lembar checklist.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar ibu melahirkan tidak BBLR yaitu
sebanyak 72,7%, sebagian besar ibu berusia tidak beresiko yaitu sebanyak 73,7%, paritas terbanyak
multipara yaitu 63%, dan sebagian besar ibu tidak hamil ganda sebanyak 93,0%. Tidak terdapat
hubungan antara usia ibu dengan kejadian BBLR dengan p-value 0,654 > 0,05, tidak terdapat
hubungan antara paritas ibu dengan kejadian BBLR dengan p-value 0,628 > 0,05, dan terdapat
hubungan antara kehamilan ganda dengan kejadian BBLR dengan p-value 0,000 < 0,05.
Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara usia dengan
kejadian BBLR, tidak terdapat hubungan paritas dengan kejadian BBLR, dan terdapat hubungan
antara kehamilan ganda dengan kejadian BBLR. Oleh karena itu disarankan kepada ibu hamil untuk
melakukan ANC yang teratur sehingga petugas kesehatan dapat melakukan deteksi dini dan
pemantauan penambahan berat badan ibu untuk mencegah BBLR.