FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI PADA IBU BERSALIN DI RSUD JENDRAL AHMAD YANI KOTA METRO TAHUN 2016

Authors

  • admin admin
  • Tusi Eka Redowati

DOI:

https://doi.org/10.55919/jk.v3i2.32

Keywords:

Ketuban Pecah Dini, Usia, Paritas, Gamelli, Hidramnion

Abstract

Resiko infeksi ibu dan anak meningkat pada kejadian ketuban pecah dini, insiden ketuban
pecah dini berkisar 8-10% dari perempuan hamil aterm dan terjadi pada 1% kehamilan prematur
dari total kematian ibu pada masalah infeksi sebesar 11%.
Jenis penelitian ini yaitu kuantitatif dengan desaign analitik menggunakan pendekatan
cross sectional. Subjek penelitian ini adalah ibu bersalin di RSUD Ahmad Yani tahun 2016, objek
penelitian ini adalah usia, paritas, gamelli dan hidramnion ibu bersalin di RSUD Ahmad Yani
dengan populasi penelitian ini adalah semua ibu bersalin yang berjumlah 673 persalinan yang
didapatkan dari rekam medik dengan teknik pengambilan sampel stratified random sampling
berjumlah 67 ibu KPD dan 184 ibu yang tidak KPD, cara ukur menggunakan data rekam medis dan
alat ukur menggunakan lembar ceklis, serta analisa penelitian ini menggunakan analisa bivariat.
Hasil penelitian ini mendapatkan hasil bahwa ibu yang mengalami KPD terbanyak di
RSUD Ahmad Yani tahun 2016 yaitu usia 20-35 tahun sebanyak 47 ibu (26.3%), paritas multipara
sebanyak 36 ibu (20,9%), gamelli 8 ibu (57,1%), dan hidramnion 2 ibu (100%). Berdasarkan uji Chi
Square pada variabel usia tidak terdapat hubungan dengan KPD yang didapatkan nilai Þ- value
0,086 > α 0,05, pada variabel paritas terdapat hubungan dengan KPD sehingga didapatkan nilai Þ-
value 0, 001 < α 0,05, Sedangkan pada variabel ibu yang Gamelli terdapat hubungan dengan KPD
yang didapatkan nilai Þ- value 0.013 < α 0,05 dan pada variabel hidramnion tidak terdapat
hubungan dengan KPD dan didapatkan nilai Þ- value 0.070 > α 0,05 .
Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara usia ibu dan
hidramnion dengan KPD. Sedangkan pada paritas dan gamelli terdapat hubungan dengan KPD.
Diharapkan tenaga kesehatan lebih meningkatkan skill dalam penanganan kejadian KPD yang
berkaitan pada usia, paritas, gamelli, dan hidramnion agar pasien tidak mengalami dampak dari
penatalaksanaan tindakan kesehatan yang salah khususnya pasien dengan KPD.

Published

2021-05-06

Issue

Section

Jurnal Kesehatan Wira Buana