HUBUNGAN MUTU PELAYANAN RADIOLOGI DIAGNOSTIK DENGAN KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI RADIOLOGI RSUD. DR. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017
DOI:
https://doi.org/10.55919/jk.v4i2.36Keywords:
Mutu Pelayanan Radiologi, Kepuasan PasienAbstract
Latar Belakang: Mutu pelayanan radiologi dapat dinilai dari kepuasan pasien.
Kepuasan pasien dapat dinilai dari 5 variabel meliputi tangible, responsiveness, realibility,
emphaty dan assurance. Penelitian mutu pelayanan radiologi di instalasi radiologi RSUD dr.
H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung (2016) menyatakan lamanya pengambilan hasil rontgen
masih perlu pembenahan (63%) menyatakan puas dan (37%) menyatakan tidak puas.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kualitas pelayanan
radiologi dengan kepuasan pasien di instalasi radiologi RSUD dr. H. Abdul Moeloek Provinsi
Lampung tahun 2017
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan cross
sectional (potong lintang). Populasi dalam penelitian ini adalah pasien yang sudah menerima
pelayanan pemeriksaan radiologi diagnostik di instalasi radiologi rumah sakit umum daerah
dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Jumlah sampel diperoleh dari teknik accidental
sampling diperoleh 192 pasien. Anlisis data menggunakan distribusi frekuensi, chii square
dan regresi logistik.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan kepuasan tangible (p=0,000),
responsiveness (p=0,000), reliable (p=0,000), emphaty (p=0,002) dan assurance (p=0,024)
dengan kepuasan pasien. Hasil analisis tangible menunjukkan bahwa tangible merupakan
kualitas pelayanan yang paling dominan berhubungan dengan kepuasan pasien di instalasi
radiologi RSUD dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung (p=0,00 dan OR:3,521).
Saran: Penelitian ini menyarankan kepada instalasi radiologi rumah sakit umum
daerah dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung dapat melengkapi petunjuk ruang
pemeriksaan dan lokasi tempat menunggu, pihak petugas penerima pendaftaran pasien agar
dapat mengarahkan alokasi ruang tunggu yang tepat bagi setiap pasien dan mengatur alokasi
waktu pemeriksaan dengan maksimal sehingga dapat mempercepat waktu tunggu
pemeriksaan, pemeberian informasi yang tepat untuk pengambilan hasil radiografi yang sudah
diinterpretasikan oleh dokter spesialis radiologi dan memisahkan ruang tunggu pasien
menurut jenis infeksius penyakit yang diderita oleh pasien.