GAMBARAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLIT DI RSUD JEND.AHMAD YANI KOTA METRO TAHUN 2019
DOI:
https://doi.org/10.55919/jk.v7i4.59Keywords:
Gambaran Abortus InkomplitAbstract
Abortus inkomplit merupakanperdarahan pada kehamilan muda dimana sebagian dari
hasil konsepsi telah keluar dari kavum uteri melalui kanalis serviks yang tertinggal pada
desidua atau plasenta. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012,
memperoleh bahwa angka kematian ibu sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup. Penyebab
kematian ibu di indonesia tahun 2010 adalah hipertensi dalam kehamilan, komplikasi
peurperium, abortus, kelainan amnion, partus lama dan lain-lain.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Gambaran Kejadian Abortus Inkomplit di
RSUD Jend.Ahmad Yani Kota Metro Tahun 2019 dengan mengunakan metode survey cross
sectional yang bersifat deskriptif dengan melihat kembali data responden mengenai
paritas,riwayat kuretase, riwayat abortus, usia kehamilan dan jarak kehamilan di catatan
rekam medik. Populasi dalam penelitian ini seluruh ibu hamil yang mengalami abortus
inkomplit yang berjumlah 45 kasus dan jumlah sampel 45 kasus dengan mengunakan tehnik
sampling/total sampling. Analisis data dilakukan secara univariat untuk mendeskripsikan
masing-masing variabel dengan tabel distribusi frekuensi.
Dalam penelitian ini diperoleh hasil bahwa dari 45 kasus tahun 2019 terdapat
distribusi frekuensi menurut paritas multipara merupakan kelompok paritas terbanyak dengan
presentase 64,44%, distribusi frekuensi menurut ibu hamil yang tidak memiliki riwayat
kuretase merupakan kelompok riwayat kuretase dengan presentase 82,2 %, distribusi
frekuensi menurut ibu hamil yang tidak memiliki riwayat abortus merupakan riwayat
abortusdengan presentase 82,2 %, distribusi frekuensi menurut usia kehamilan ≥ 8 minggu
merupakankelompok usia kehamilan dengan presentase 91,1 %, distribusi frekuensi jarak
kehamilan ≥ 2 tahun merupakan kelompok jarak kehamilan dengan presentase 66,7 %.
Kesimpulan dari hasil penelitian diperoleh mayoritas adalah multipara, tidak ada
riwayat kuretase, tidak ada riwayat abortus, usia kehamilan ≥ 8 minggu dan jarak kehamilan ≥
2 tahun. Disarankan bagi tempat penelitian RSUD Jend.Ahmad Yani penelitian ini diharapkan
menjadi bahan evaluasi dan pertimbangan bagi RSUD Jend.Ahmad Yani Kota Metro
khususnya dalam meningkatkan pelayanan kepada ibu dengan abortus inkomplit.